Contoh Proposal
Penelitian Tindakan Sekolah … Semoga bermanfaat …

A. Judul Penelitian :
Penerapan …………………….. Untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran
di …………
B. Bidang Kajian :
Bidang kajian yang akan diangkat
pada penelitian tindakan sekolah ini adalah Model Pembelajaran ….
C. Latar Belakang Masalah (Pendahuluan)
Sekolah merupakan lembaga formal
yang berfungsi membantu khususnya orang tua dalam memberikan pendidikan kepada
anak-anak mereka. Sekolah memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
anak didiknya secara lengkap sesuai dengan yang mereka butuhkan. Semua fungsi
sekolah tersebut tidak akan efektif apabila komponen dari sistem sekolah tidak
berjalan dengan baik, karena kelemahan dari salah satu komponen akan
berpengaruh pada komponen yang lain yang pada akhirnya akan berpengaruh juga
pada jalannya sistem itu sendiri. salah satu dari bagian komponen sekolah
adalah guru.
Guru dituntut untuk mampu menguasai
kurikulum, menguasai materi, menguasai metode, dan tidak kalah pentingnya guru
juga harus mampu mengelola kelas sedemikian rupa sehingga pembelajaran
berlangsung secara aktif, inovatif dan menyenangkan. Namun demikian, menurut
Erman Suherman (http : educare.e-fkipunla.net), umumnya guru masih mendominasi
kelas, siswa pasif ( datang, duduk, nonton, berlatih, …., dan lupa). Guru
memberikan konsep, sementara siswa menerima bahan jadi. Masih menurut Erman
Suherman, ada dua hal yang menyebabkan siswa tidak menikmati (enjoy) untuk
belajar, yaitu kebanyakkan siswa tidak siap terlebih dahulu dengan (minimal)
membaca bahan yang akan dipelajari, siswa datang tanpa bekal pengetahuan
seperti membawa wadah kosong. Lebih parah lagi, siswa tidak menyadari tujuan
belajar yang sebenarnya, tidak mengetahui manfaat belajar bagi masa depannya
nanti.
Berdasarkan pengamatan penulis di
…., terdapat beberapa kendala pada pembelajaran selama ini antara lain :
- Siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep.
- Siswa kurang
aktif / siswa pasif dalam proses pembelajaran.
- Siswa belum
terbiasa untuk bekerja sama dengan temannya dalam belajar.
- Guru kurang
mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
- Hasil nilai
ulangan / hasil belajar siswa pada pembelajaran rendah.
- KKM tidak
tercapai.
- Pembelajaran
tidak menyenangkan bagi siswa.
- Kurangnya
minat siswa terhadap pembelajaran.
Sebagai pendidik, penulis melihat
pembelajaran menjadi kurang efektif karena hanya cenderung mengedepankan aspek
intelektual dan mengesampingkan aspek pembentukan karakter. Hal ini tentu suatu
hambatan bagi guru. Namun penulis ingin mengubah hambatan tersebut menjadi
sebuah kekuatan dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan
efisien sehingga nantinya akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Untuk menjawab hal itu, penulis
mencoba memberi solusi kepada guru-guru untuk menerapkan pembelajaran ………..
dengan menyusun berbagai perangkat pembelajaran yang dibutuhkan seperti : RPP,
alat peraga, teknik pengumpulan data, dan instrumen yang dibutuhkan untuk
membantu guru dalam mengelola kelas dan mengevaluasi pembelajaran yang
dilakukan.
D. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut “Apakah Penerapan …… dapat
Meningkatkan Mutu Pembelajaran Siswa ……. ”
2. Pertanyaan Penelitian
Secara operasional rumusan masalah di atas dapat dijabarkan menjadi beberapa
pertanyaan penelitian sebagai berikut :
- Apakah penerapan ……. dapat meningkatkan mutu pembelajaran siswa
…….. ?
- Apa saja
kendala-kendala yang dihadapi guru dalam penerapan ……. ?
- Bagaimana
respon siswa terhadap penerapan …… pada pembelajaran di kelas?
E. Cara Pemecahan Masalah
PTS ini dilaksanakan.
Melaksanakan model pembelajaran ….. pada bidang studi Matematika, IPA, Bahasa
Inggris, dan Bahasa Indonesia.
F. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka penelitian ini bertujuan
untuk :
- Untuk mengetahui apakah penerapan ….. dapat meningkatkan mutu
pembelajaran siswa ….
- Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi guru dalam
penerapan ….
- Untuk mengetahui respon siswa di kelas terhadap penerapan ….. pada
pembelajaran di kelas.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan sekolah ini, dilakukan dengan harapan memberikan manfaat
bagi siswa, guru, maupun sekolah.
a. Manfaat bagi siswa :
- Memperoleh pengalaman belajar yang lebih menarik.
- Meningkatkan aktivitas siswa di dalam belajar.
- Meningkatkan penguasaan konsep.
- Menumbuhkan keberanian mengemukakan pendapat dalam kelompok/
membiasakan bekerja sama dengan teman
b. Manfaat bagi guru:
- Memperoleh alternatif baru yang dapat diterapkan guru dalam
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
- Memperoleh alternatif baru yang dapat diterapkan guru untuk
peningkatan mutu pembelajaran.
c. Manfaat bagi sekolah :
- Meningkatkan prestasi sekolah dalam bidang akademis.
- Meningkatkan
kinerja sekolah melalui peningkatan profesionalisme guru.
G. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian tindakan ini adalah :
”Dengan menerapkan model pembelajaran ……. dapat meningkatkan mutu pembelajaran
siswa ……”
H. Kajian Teori
Pada bagian ini, penulis bermaksud
mengemukakan beberapa hal yang berhubungan dengan teori dan pengertian untuk
dijadikan pedoman dalam penyusunan PTS ini, sebagai gambaran yang tentu ada
kaitannya dengan materi pembahasan. Isinya berupa teori-teori yang diambil dari
berbagai sumber.
Metode berasal dari kata “Metho”
yang berarti ‘melalui’ atau ‘melewati’, sehingga metode pengajaran berarti
jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu dalam hal ini
tujuan pengajaran (Bambang Prawiro,1991). Jadi metode pengajaran merupakan
suatu alat (di samping alat lain seperti alat penilaian, alat peraga) yaitu
alat untuk menyampaikan bahan pelajaran dalam rangka pencapaian tujuan
pengajaran.
Semakin majunya ilmu tentang
mengajar (Metodologi Pengajaran), maka ada kriteria jenis metode modern dan
metode tradisional. Kriteria yang dipergunakan pada umumnya adalah keaktifan
siswa, metode dan dasar psikologis dari metode-metode itu. Menurut W.Gulo
(2002:1) bahwa metode pengajaran adalah berbagai metode pengajaran yang perlu
dipertimbangkan dalam strategi belajar mengajar (W.Gulo,2002:1).
Secara umum metode-metode itu dapat
digolongkan ke dalam 2 jenis (Bambang Prawiro,1991)
1. Metode interaksi secara
individual.
2. Metode interaksi secara kelompok.
Program pengajaran adalah perangkat
kegiatan belajar-mengajar yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang kita
sebut dengan tujuan instruksional (W.Gulo,2002:1). Sehingga, dibutuhkan suatu
perencanaan dalam pelaksanaan program suatu program pengajaran.
Definisi dari Prof. Dr. De Queljy
dan prof. Gazali MA, pembelajaran adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang
dengan cara paling singkat dan tepat. Dalam hal ini pengertian waktu yang
singkat sangat penting. Guru kurang memperhatikan bahwa diantara murid ada
perbedaan individual, sehingga memerlukan pelayanan yang berbeda-beda. Bila
semua murid dianggap sama kemampuan dan kemajuannya, maka bahan pelajaran yang
diberikanpun akan sama dengan kenyataan.
Sedangkan karakter artinya kualitas
mental atau moral, kekuatan moral, nama atau reputasi (Hornby dan
Panwell,1972:49). Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, karakter adalah
sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari
yang lain, tabiat, watak. Berkarakter artinya mempunyai watak, mempunyai
kepribadian (Kamisa,1997:281).
Dalam Dorland’s Pocket Medical
Dictionary (1968:126) dinyatakan bahwa karakter adalah sifat nyata dan berbeda
yang ditunjukkan oleh individu. Di dalam kamus psikologi dinyatakan bahwa
karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya
kejujuran seseorang; biasanya mempunyai kaitan dengan sifat-sifat relative
tetap (Dali Gulo,1982:29).
Dan dapat dinyatakan bahwa karakter
adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak atau budi pekerti
individu yang merupakan kepribadian khusus yang membedakan dengan individu lain
(M. Furqon,2009:9).
A. Pengertian ……….. :
……………………………………………………………………………………………..
Belajar atau pembelajaran adalah
merupakan sebuah kegiatan yang wajib dilakukan dan diberikan seorang guru
kepada anak didik. Karena ia merupakan kunci sukses untuk menggapai masa depan
yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang
tinggi. Yang pada akhirnya akan berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Melihat
peran yang begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif dan efisien dalam
pendidikan yang berkarakter adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses
belajar mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak membosankan.
………………………………………………………………………
B. Manfaat …………………………….. :
1. Penerapan ……………… dapat
meningkatkan …………..
2. Dasar sosial ……… adalah keterlibatan;
dasar pendidikan ……….. adalah perbaikan atau peningkatan mutu.
C. Tahapan …………. :
1………………………
2 ……………………..
Gambar 2.2 Rancangan ……………………. :
D. Langkah-langkah Pelaksanaan
…………… :
1 …………………………………………..
2 …………………………………………..
E. Model Pelaksanaan ……….. :
1. ……………………………………………
2. …………………………………………..
I. Metodologi Penelitian :
I. Setting Penelitian :
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP N 9 Cimahi kelas VIII
tahun pelajaran ..... / ........ yang berjumlah ... orang, terdiri dari .... siswa laki-laki
... siswa perempuan. Karakteristik subjek penelitian : kelas ... mempunyai
karakteristik prestasi yang sangat heterogen.
Faktor yang Diamati
Untuk menjawab pertanyaan yang dirumuskan dalam penelitian ada beberapa faktor
yang akan diteliti, yaitu :
- Faktor hasil
kegiatan berupa nilai siswa
- Faktor guru, mengamati aktivitas guru-guru selama melaksanakan …….
yaitu bagaimana guru membuat skenario pembelajaran dan menentukan topik
yang sulit bagi anak tetapi akan menarik pada saat disajikan di kelas
- Faktor siswa, bagaimana respon siswa pada saat melaksanakan
pembelajaran dengan ……. yang ditunjukkan dengan hasil angket.
II. Prosedur Penelitian
Penelitian ini tergolong Penelitian
Tindakan Sekolah, Dengan empat langkah pokok yaitu : Perencanaan tindakan, Pelaksanaan
tindakan, Pengamatan (observasi), dan Refleksi, dengan melibatkan ......i. Penelitian dilakukan
dua tahapan secara berkelanjutan selama 7 bulan. Indikator kinerja yang
ditetapkan adalah peningkatan mutu pembelajaran dilihat dari hasil evaluasi,
respon siswa terhadap pembelajaran dan keaktifan guru dalam kelompok MGMP ....... Aspek yang diukur
dalam observasi adalah antusiasme guru SMP terhadap
………. , interaksi guru dengan kepala sekolah, interaksi dengan guru dalam MGMP,
kerja sama kelompok, aktivitas dalam diskusi kelompok.
1. Perencanaan Tindakan
a) Pemilihan topik
b) Melakukan review silabus untuk mendapatkan kejelasan tujuan pembelajaran
untuk topik tersebut dan mencari ide-ide dari materi yang ada dalam buku
pelajaran. Selanjutnya bekerja dalam kelompok untuk menyusun rencana
pembelajaran.
c) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
d) Merencanakan penerapan pembelajaran
e) Menentukan indikator yang akan dijadikan acuan
f) Mempersiapkan kelompok mata pelajaran
g) Mempersiapkan media pembelajaran.
h) Membuat format evaluasi
i) Membuat Format Observasi
j) Membuat angket respon guru dan siswa
2. Pelaksanaan Tindakan
Menerapkan tindakan sesuai dengan rencana, dengan langkah-langkah:
Setiap tim yang telah menyusun rencana pembelajaran menyajikan
atau mempresentasikan rencana pembelajarannya, sementara kelompok lain
memberi masukan, sampai akhirnya diperoleh rencana pembelajaran yang lebih
baik.
- Guru yang ditunjuk oleh kelompok menggunakan masukan-masukan
tersebut untuk memperbaiki rencana pembelajaran.
- Guru yang ditunjuk tersebut mempresentasikan rencana
pembelajarannya di depan kelas dan semua anggota kelompok ………… untuk
mendapatkan umpan balik.
3. Pengamatan (observasi)
- Observer melakukan pengamatan sesuai rencana dengan menggunakan
lembar observasi
- Menilai tindakan dengan menggunakan format evaluasi.
- Pada tahap ini seorang guru melakukan implementasi rencana
pembelajaran yang telah disusun, pakar dan guru lain melakukan observasi
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Selain itu
dilakukan pemotretan yang meng-close up kejadian-kejadian khusus selama
pelaksanaan pembelajaran.
4. Refleksi
- Pertemuan refleksi segera dilakukan secepatnya setelah kegiatan
pelaksanaan pembelajaran, untuk memperoleh masukan dari guru observer, dan
akhirnya komentar dari dosen atau pakar luar tentang keseluruhan proses
serta saran sebagai peningkatan pembelajaran, jika mereka mengulangnya di
kelas masing-masing atau untuk topik yang berbeda.
- Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan dan mendiskusikan
tindakan bersama dengan pengamat/observer.
- Kesan
penyaji/guru model tentang cara/strategi pembelajaran yang telah
dilakukan.
- Tanggapan-tanggapan
observer yang difokuskan pada pembelajaran siswa.
- Tanggapan
balik dari penyaji/guru model.
- Kesimpulan
dan saran untuk perbaikan pada tahap berikutnya.
Penelitian tindakan sekolah ini berhasil apabila :
- Peningkatan nilai rata-rata siswa kelas VIII dari 4 mata pelajaran
(Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA) :
Peningkatan nilai rata-rata 5.
- Tingkat Aktivitas Siswa dalam PBM :
Tingkat keaktifan siswa dalam PBM dinilai berhasil apabila masing-masing
aktivitas yang menunjang keberhasilan belajar persentasenya di atas 70 %.
- Keterlaksanaan langkah-langkah dalam ……… ≥ 80 %.
III. Data dan pengambilan Data
No Sumber Data Jenis Data Teknik Pengumpulan Instrumen
- Guru Langkah-langkah pembelajaran Observasi dan pemotretan Pedoman
observasi KBM dan camera
- Siswa Hasil nilai ulangan mid semester ganjil dan genap pada 4
pelajaran, yaitu : B Indonesia, B Inggris, Matematika dan IPA Melaksanakan
evaluasi tahapan 1
Melaksanakan evaluasi tahapan 2 Soal mid semester ganjil
Soal mid semester genap
- Guru Keterlaksanaan penerapan …….. Observasi Pedoman
keterlaksanaan penerapan …
- Guru Respon
guru terhadap penerapan …….. Penyebaran angket Angket respon guru
- Siswa
Respon siswa terhadap penerapan …… Penyebaran angket Angket respon siswa
J. Indikator Keberhasilan
Penelitian tindakan sekolah ini
berhasil apabila :
- Peningkatan nilai rata-rata siswa kelas VIII dari 4 mata pelajaran
(Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA) :
Peningkatan nilai rata-rata 5.
- Tingkat Aktivitas Siswa dalam PBM :
Tingkat keaktifan siswa dalam PBM dinilai berhasil apabila masing-masing
aktivitas yang menunjang keberhasilan belajar persentasenya di atas 70 %.
- Keterlaksanaan langkah-langkah dalam …… ≥ 80 %.
K. Tim Peneliti dan Tugasnya
- Peneliti
Nama :
N I P :
Jabatan :
Unit Kerja :
- Anggota
Peneliti
Nama :
Jabatan :
Unit Kerja :
L. Jadwal penelitian
No Jenis Kegiatan Bulan/Minggu ke/Tahun
- Penyusunan
Proposal
- Analisis
Pokok Bahasan dan Media
- Mendisain
Model Pembelajaran
- Pelaksanaan
PBM
- Evaluasi
Hasil Belajar Siswa
- Pelaksanaan
PBM dengan …
- Workshop …
- Evaluasi
Proses Pembelajaran
- Analisis
Hasil Evaluasi
- Penyusunan
Laporan
M. Daftar Pustaka
http ://educare.e-fkipunla.net
(Jurnal Pendidikan & Budaya)/maret 2009/Pendekatan Kontekstual dalam
pembelajaran Matematika/Erman Suherman
http
://re-searchengines.com/1207trimo1.html Penelitian Tindakan Kelas
Ruseffendi, (2001). Penilaian
Pendidikan dan Hasil Belajar Siswa Khususnya dalam Pengajaran Matematika.
Bandung : Modul
S Syaodih Nana, (2006).
Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah(konsep,prinsif, dan instrumen).
Bandung : Aditama.
Sudrajat Akhmad. Pendekatan
Pembelajaran
Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun
2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Wahyudin. (2002). Kapita Selekta
Matematika Sekolah, JICA UPI
dll …